Kamis, 15 November 2012

TEORI BIAYA PRODUKS



Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan oleh perusahaan tersebut.
Jenis biaya produksi :
1.    Biaya eksplisit adalah pengeluaran perusahaan yang berupa pembayaran dengan uang untuk mendapatkan faktor produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan perusahaan.
2.              Biaya implisit adalah perkiraan pengeluaran (biaya) atas faktor produksi yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri.
Dalam menghitung biaya dikenal dua macam perhitungan yaitu:
1.      Perhitungan akuntansi = perhitungan akuntansi lebih besar keuntungannya karena hanya menghitung biaya eksplisit.
2.      Perhitungan ekonomi = perhitungan ekonomi memperhitungkan biaya eksplisit dan implicit.

Analisis biaya produksi perusahaan dibedakan dalam dua jangka, yaitu :

1.      Biaya Produksi Dalam Jangka Pendek Teori Produksi menggambarkan tentang hubungan antara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut. Dengan demikiandalam analisis faktor-faktor lainnya dianggap tetap.
2.      Biaya Produksi Dalam Jangka Panjang Teori produksi menggambarkan tentang hubungan antara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut.Dengan demikian dalam analisis faktor-faktor lainnya dianggap tetap.

Budget Line    = antara barang dan barang (X dan Y)
Isocost             = antara factor dengan factor produk lainnya

BIAYA JANGKA PENDEK
tabel jangka pendek perusahaan sepatu
Tabel ini menerangkan sebarapa besar biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan dalam memproduksi sepatu. Dengan keterangan sebagai berikut:
-          Kolom tenaga kerja ialah kolom berapa banyak tenaga kerja
-          Kolom Q ialah kolom yang menerangkan banayaknya barang yg dibuat oleh tenaga kerja.
-          Kolom FC ialah kolom biaya tetap.
-          Kolom VC ialah kolom biaya tetap per- tenaga kerja.
-          Kolom TC ialah FC + VC
AC = TC / Q
AFC = FC / Q
AVC = VC / Q
MC = ((VC2 + FC2) – (VC1 = FC1)) / Q2 – Q1
Sepintas dalam kasat mata orang awan akan nampak bahwa perusahaan ini merugi, namun apakah benar sebuah perusahaan akan merugi jika sepasang sepatu di jual dengan harga misalnya Rp.950.000,- . jika kalkulasikan dengan table diatas apakah perusahaan tersebut mnjai merugi?
Inilah table yang menjadi pembenaran setiap perusahaan terhadap buruh yang juga didukung oleh UUK No 13 thn 2003 dengan system tenaga kerja kontrak ada outsoursing-nya semakin mensengsarakan kaum buruhnya. Dengan gaji UMR atau UMK yang sangat minim apakah kaum buruh terbut dapat membiayakan anak mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi?
Tentu saja sangat berat maka para kaum buruh ini menggunakan ajam lembur mereka untuk menutpi segala kekurangan biaya kehidupan seahari-hari mereka. Sehingga mreka tidak lagi dapat menikmati 38= 8 jam kerja, 8 jam keluarga dan 8 jam bersosialisasi.
·         Biaya tetap total = Total Fixed Cost (TFC)
Yaitu keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor produksi yang bersifat tetap.
 Contoh: pembelian mesin, bangunan dll
·         Biaya Variabel Total = Total Variabel Cost (TVC)
Yaitu keseluruhan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh faktor produksi yang bersifat variabel.
Misalnya biaya tenaga kerja, pembelian bahan baku, bahan penolong dll
·         Biaya Marginal = Marginal Cost (MC)
Yaitu kenaikan biaya yang dikeluarkan perusahaan sebagai akibat kenaikan satu unit output.
MCn = TCn - TCn-1 atau Delta TC / Delta AQ
·         Biaya Tetap Rata –Rata = Average Fixed Cost (AFC)
Yaitu biaya tetap yang dibebankan kepada satu unit output.
AFC = FC / Q
Q = jumlah output yang dihasilkan dari penggunaan sejumlah biaya tetap total tertentu.
·         Biaya Variabel Rata – Rata = Average Variabel Rata - Rata (AVR)
Yaitu biaya variabel yang dibebankan kepada kepada setiap unit output.
AVR = VC/Q
·         Biaya Total =Total Cost (TC)
 Yaitu keseluruhan biaya produksi yang digunakan untuk menghasilkan sejumlah output tertentu baik yang bersifat tetap maupun variabel.
TC = FC + VC
FC = TC – VC
VC = FC – FC
·         Biaya Total Rata – Rata (ATC)
Yaitu biaya diproduksi yang diperhitungkan untuk setiap unit output.
 ATC = TC/Q

Model Operasi
Diasumsikan bahwa semua perusahaan mengikuti pembuatan keputusanrasional, dan akan memproduksi pada keluaran maksimalisasi keuntungan. Dalamasumsi ini, ada empat kategori dimana keuntungan perusahaan akan dipertimbangkan:
·         Sebuah perusahaan dikatakan membuat sebuah keuntungan ekonomi ketikaaverage total cost lebih rendah dari setiap produk tambahan pada keluaranmaksimalisasi keuntungan. Keuntungan ekonomi adalah setara dengan kuantitaskeluaran dikali dengan perbedaan antara average total cost dan harga.
·         Sebuah perusahaan dikatakan membuat sebuah keuntungan normal ketikakeuntungan ekonominya sama dengan nol. Keadaan ini terjadi ketika averagetotal cost setara dengan harga pada keluaran maksimalisasi keuntungan.
·         Jika harga adalah di antara average total cost dan average variable cost padakeluaran maksimalisasi keuntungan, maka perusahaan tersebut dalam kondisikerugian minimal. Perusahaan ini harusnya masih meneruskan produksi, karenakerugiannya akan makin membesar jika berhenti produksi. Dengan produksiterus menerus, perusahaan bisa menaikkan biaya variabel dan akhirnya biayatetap, tetapi dengan menghentikan semuanya akan mengakibatkan kehilangansemua biaya tetapnya
.Jika harga dibawah average variable cost pada maksimalisasi keuntungan, perusahaan harus melakukan penghentian. Kerugian diminimalisir dengan tidak memproduksi sama sekali, karena produksi tidak akan menghasilkan keuntunganyang cukup signifikan untuk membiayai semua biaya tetap dan bagian dari biayavariabel. Dengan tidak berproduksi, kerugian perusahaan hanya pada biaya tetap. Dengan kehilangan biaya tetapnya, perusahaan menemui tantangan. Akan keluar dari pasar seutuhnya atau tetap bersaing dengan resiko kerugian menyeluruh.

Biaya Peluang
Walaupun biaya peluang (opportunity cost) terkadang sulit untuk dihitung, efek dari biaya peluang sangatlah universal dan nyata pada tingkat perorangan. Bahkan, prinsip ini dapat diaplikasikan kepada semua keputusan, dan bukan hanya bidang ekonomi. Sejak kemunculannya dalam karya seorang ekonom Jerman bernama Freidrich von Wieser, sekarang biaya peluang dilihat sebagai dasar dariteori nilai marjinal.
Biaya peluang merupakan salah satu cara untuk melakukan perhitungan darisesuatu biaya. Bukan saja untuk mengenali dan menambahkan biaya ke proyek,tetapi juga mengenali cara alternatif lainnya untuk menghabiskan suatu jumlah uangyang sama. Keuntungan yang akan hilang sebagai akibat dari alternatif terbaik lainnya; adalah merupakan biaya peluang dari pilihan pertama.
Sebuah contoh umum adalah seorang petani yang memilih mengolah pertaniannya dibandingkan dengan menyewakannya ke tetangga. Maka, biaya peluangnya adalah keuntungan yang hilang dari menyewakan lahan tersebut. Dalamkasus ini, sang petani mungkin mengharapkan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari pekerjaan yang dilakukannya sendiri. Begitu juga dengan memasuki universitas dan mengabaikan upah yang akan diterima jika memilih menjadi pekerja yang dibanding dengan biaya pendidikan, buku, dan barang lain yang diperlukan (sebagai biaya total dari kehadirannya di universitas). Contoh lainnya ialah biaya peluang dari melancong ke Bahamas, yang mungkin merupakan uang untuk  pembayaran cicilan rumah.
Perlu diingat bahwa biaya peluang bukanlah jumlah dari alternatif yang ada melainkan lebih kepada keuntungan dari suatu pilihan alternatif yang terbaik. Biaya peluang yang mungkin dari keputusan sebuah kota membangun rumah sakit di lahankosong, merupakan kerugian dari lahan untuk gelanggang olahraga, atau ketidak mampuan untuk menggunakan lahan menjadi sebuah tempat parkir, atau uang yang bisa didapat dari menjual lahan tersebut, atau kerugian dari penggunaan pengguaan lainnya yang beragam, tapi bukan merupakan agregat dari semuanya (ditotalkan). Biaya peluang yang sebenarnya, merupakan keuntungan yang akan hilang dalam jumlah terbesar diantara alternatif-alternatif yang telah disebutkan tadi.
Satu pertanyaan yang muncul dari ini ialah bagaimana menghitung keuntungan dari alternatif yang tidak sama. Kita harus menentukan sebuah nilai uang yang dihubungkan dengan tiap alternatif untuk memfasilitasi pembandingan dan penghitungan biaya peluang, yang hasilnya lebih-kurang akan menyulitkan untuk dihitung, tergantung dari benda yang akan kita bandingkan. Contohnya, untuk keputusan-keputusan yang melibatkan dampak lingkungan, nilai uangnya sangat sulit untuk dihitung karena ketidakpastian ilmiah. Menilai kehidupan seorang manusia atau dampak ekonomi dari tumpahnya minyak di Alaska, akan melibatkan banyak  pilihan subyektif dengan implikasi etisnya.

Daftar pustaka: