Tips Dalam Pengembangan User
Interface
Tulisan ini berisi kumpulan tips dan trik
desain user interface yang diambil dari beberapa referensi. Dengan tips dan trick ini diharapkan akan membantu meningkatkan
objek oriented interface yang dibuat.
1. Konsistensi, satu hal yang paling penting adalah
konsistensi dalam membuat user interface. Contoh konsistensi adalah ketika satu
event klik berlaku untuk memilih item maka event tersebut juga digunakan untuk
event yang lain. Masalah penempatan tombol juga harus konsisten,
konsistensi ini bisa dilihat dari penempatan tombol, label atau warna yang
digunakan. Dengan adanya konsistensi ini maka akan membantu untuk membentuk
mental user untuk memahami cara kerja aplikasi.
2. Buatlah Standar
dan jadikan sebagai acuan (pegangan), Untuk memastikan bahwa
konsistensi tetap terjaga maka harus dibuat sebuah standar, dimana semua desain
akan mengacu pada standar tersebut. Pendekatan yang paing baik adalah mengacu
pada standar industri yang disesuaikan dengan spesifikasi kebutuhan aplikasi
yang dibuat. Beberapa standar seperti IBM (1993) dan microsoft (1995) akan
membantu dalam mendefinisikan kebutuhan 95 sampai 99 persen. Dengan mengacu
pada standar indsutri maka tidak hanya memperoleh kelebihannya saja akan tetapi
aplikasi yang dibuat juga akan mempunyai Look and Feel atau penampilan seperti pada aplikasi lain yang biasa digunakan
oleh user. Standar desain UI harus di tentukan pada saat
proses pendefinisian awal infrastruktur aplikasi yang akan dibuat.
3. Menjelaskan
aturan, User
pasti ingin tahu bagaimana bekerja dengan aplikasi baru yang dibuat untuk
mereka. Ketika aplikasi bekerja dengan konsisten maka kita cukup menerangkan
penggunaanya sekali saja. Hal ini
tentu akan jauh membantu dari pada menerangkan setiap fitur dalam aplikasi step by step.
4. Dapat digunakan
dengan mudah baik oleh orang awam maupun yang expert. Biasanya dalam satu perusahaan terdapat
beberapa level pengguna mulai dari yang tidak tahu sama sekali sampai dengan
yang berpengalaman. Dalam pengembangan aplikasi, developer harus
mempertimbangkan agar user intefaceyang ada harus tetap bisa
digunakan oleh berbagai level pengguna tersebut. Tidak terlalu sulit bagi pengguna awam dan tetap mempunyai fitur
yang bisa digunakan oleh pengguna expert.
5. Navigasi antar Layar yang sesuai dengan workflow. Apabila kesulitan untuk melakukan perpindahan dari satu layar ke
layar yang lain maka user akan merasa jengkel dan stress. Ketika perpindahan
dari satu layar ke layar yang lain sesuai dengan alur kerja user, maka user
akan merasa nyaman untuk menggunakannya. Yang perlu diperhatikan dalam hal ini
adalah bahwa setiap user mempunyai pendekatan yang berbeda sehingga aplikasi
yang dibuat harus mampu menampungnya.
6. Menu Navigasi
yang sesuai dengan kultur pengguna. Dalam masyarakat kita kabanyakan orang membaca
dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah, sehingga dalam melakukan desain
layar atau menu navigasi maka sebaiknya juga dari
kiri kekanan dan atau dari atas ke bawah. Sehingga user akan lebih merasa familiar dan tidak perlu
penyesuaian lagi.
7. Pemberian
komentar dan Label secara tepat. Teks yang ditampilkan pada layar aplikasi adalah
merupakan sumber utama informasi bagi user. Sehingga apabila teks yang
ditampilkan salah atau kurang tepat, maka hal tersebut akan mengakibatkan user
bingung atau salah mengerti tentang aplikasi. Kondisi tersebut lagi-lagi akan
menyebabkan user merasa tidak nyaman untuk menggunakannya. Dalam hal ini kata
atau kalimat yang ditampilkan harus jelas dan mudah dimengerti oleh user dan
mewakili operasi yang dilakukan tetapi harus tetap singkat.
8. Referensi user
interface dari aplikasi lain dengan cerdas. Sampai kita mengerti bahwa aplikasi lain
menggunakan standar user interface, maka tidak bisa diasumsikan bahwa user
interface yang dibuat sudah cukup standar mengingat tidak sedikit developer
yang meniru user interface aplikasi lain padahal tidak tahu apakah user
interface aplikasi yang ditiru bagus atau tidak.
9. Pergunakan
Warna dengan tepat. Warna harus digunakan dengan sederhana dan hanya
digunakan apabila memang diperlukan. Permasalahan dengan warna ini adalah bahwa
pada kenyataanya ada beberapa user yang buta warna, sehingga apabila memang
diperlukan untuk menandai sesuatu maka dapat ditambahkan dengan simbol
disampingnya. Selain itu penggunaan warna ini juga harus konsisten. Masalah
lain dengan warna yang harus diperhatikan adalah kontras, dimana agar
warna-warna yang ada tetap bisa dibaca dengan baik maka sebaiknya melakukan
kombinasi antara warna gelap dan warna terang. Misalnya
warna background terang maka warna tulisan harus gelap atau sebaliknya.
1. Gunakan font
dengan tepat – Font yang digunakan haruslah mudah dibaca pada layar.
Terkadang dalam melakukan desain developer memilih font yang bagus menurut
developer secara pribadi, padahal mungkin kurang sesuai untuk digunakan pada
aplikasi. Penggunaan font juga harus konsisten, dan tidak berlebihan.
Penggunaan lebih dua tipe font sebanarnya sudah cukup, karena sisanya dapat
digunakan style seperti bold, italic atau undeline. Penggunaan stylepun juga
harus disesuaikan dengan kebutuhan dan harus tetap konsisten.
2. Gunakan Tombol
Default dengan benar. Penentuan tombol default ini juga harus diperhatikan,
mengingat untuk kegiatan yang cukup banyak biasanya user akan menekan tombol
tertentu secara otomatis tanpa melihat action yang dilakukan. Apabila tombol
default bersifat destruktif, maka kemungkinan terjadi kesalahan perintah sangat
besar. Dalam hal ini disarankan agar default tombol tidak destruktif lagi. Bisa
dibayangkan apabila user terbiasa menekan enter untuk menyimpan karena kursor
berada pada tombol simpan, tetapi tiba-tiba kursor simpan dipindah pada tombol
cancel maka kehilanngan banyak data akan sering terjadi.
3. Perataan Field
dengan Tepat. Ketika
menghadapi layar yang berisi lebih dari satu field maka masalah perataan
field juga harus diperhatikan. Misalnya
antara label dengan fieldnya harus rata vertikal sedangkan untuk antar label
dan field sebaiknya sama secara vertikal.
4. Perataan Data dengan Tepat.
Perataan data dalam melakukan desain juga harus diperhatikan. Misalnya untuk
perataan string adalah rata kiri sedangkan untuk numerik biasanya rata kanan.
5. Gunakan Pengelompokan Item.
Item-item yang secara logika berkaitan sebaiknya di kelompokan dalam satu
kelompok sehingga akan memudahkan user untuk membedakan item-item mana yang
berkaitan dan tidak berkaitan.
6. Window yang
dibuka berada ditengah-tengah aplikasi. Ketika user melakukan aksi event terhadap
menu atau tombol, pandangan user akan terfokus pada menu tersebut, sehingga
screen outputnya diusahakan agar tetap berada pada fokus user.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar