Minggu, 02 Juni 2013

Tips dalam Pengembangan User Interface


Tips Dalam Pengembangan User Interface
Tulisan ini berisi kumpulan tips dan trik desain user interface yang diambil dari beberapa referensi. Dengan tips dan trick ini diharapkan akan membantu meningkatkan objek oriented interface yang dibuat.
1.      Konsistensi, satu hal yang paling penting adalah konsistensi dalam membuat user interface. Contoh konsistensi adalah ketika satu event klik berlaku untuk memilih item maka event tersebut juga digunakan untuk event yang lain. Masalah penempatan tombol juga harus konsisten, konsistensi ini bisa dilihat dari penempatan tombol, label atau warna yang digunakan. Dengan adanya konsistensi ini maka akan membantu untuk membentuk mental user untuk memahami cara kerja aplikasi.
2.      Buatlah Standar dan jadikan sebagai acuan (pegangan), Untuk memastikan bahwa konsistensi tetap terjaga maka harus dibuat sebuah standar, dimana semua desain akan mengacu pada standar tersebut. Pendekatan yang paing baik adalah mengacu pada standar industri yang disesuaikan dengan spesifikasi kebutuhan aplikasi yang dibuat. Beberapa standar seperti IBM (1993) dan microsoft (1995) akan membantu dalam mendefinisikan kebutuhan 95 sampai 99 persen. Dengan mengacu pada standar indsutri maka tidak hanya memperoleh kelebihannya saja akan tetapi aplikasi yang dibuat juga akan mempunyai Look and Feel atau penampilan seperti pada aplikasi lain yang biasa digunakan oleh user. Standar desain UI harus di tentukan pada saat proses pendefinisian awal infrastruktur aplikasi yang akan dibuat.
3.      Menjelaskan aturan, User pasti ingin tahu bagaimana bekerja dengan aplikasi baru yang dibuat untuk mereka. Ketika aplikasi bekerja dengan konsisten maka kita cukup menerangkan penggunaanya sekali saja. Hal ini tentu akan jauh membantu dari pada menerangkan setiap fitur dalam aplikasi step by step.
4.      Dapat digunakan dengan mudah baik oleh orang awam maupun yang expert. Biasanya dalam satu perusahaan terdapat beberapa level pengguna mulai dari yang tidak tahu sama sekali sampai dengan yang berpengalaman. Dalam pengembangan aplikasi, developer harus mempertimbangkan agar user intefaceyang ada harus tetap bisa digunakan oleh berbagai level pengguna tersebut. Tidak terlalu sulit bagi pengguna awam dan tetap mempunyai fitur yang bisa digunakan oleh pengguna expert.
5.      Navigasi antar Layar yang sesuai dengan workflow. Apabila kesulitan untuk melakukan perpindahan dari satu layar ke layar yang lain maka user akan merasa jengkel dan stress. Ketika perpindahan dari satu layar ke layar yang lain sesuai dengan alur kerja user, maka user akan merasa nyaman untuk menggunakannya. Yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah bahwa setiap user mempunyai pendekatan yang berbeda sehingga aplikasi yang dibuat harus mampu menampungnya.
6.      Menu Navigasi yang sesuai dengan kultur pengguna. Dalam masyarakat kita kabanyakan orang membaca dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah, sehingga dalam melakukan desain layar atau menu navigasi maka sebaiknya juga dari kiri kekanan dan atau dari atas ke bawah. Sehingga user akan lebih merasa familiar dan tidak perlu penyesuaian lagi.
7.      Pemberian komentar dan Label secara tepat. Teks yang ditampilkan pada layar aplikasi adalah merupakan sumber utama informasi bagi user. Sehingga apabila teks yang ditampilkan salah atau kurang tepat, maka hal tersebut akan mengakibatkan user bingung atau salah mengerti tentang aplikasi. Kondisi tersebut lagi-lagi akan menyebabkan user merasa tidak nyaman untuk menggunakannya. Dalam hal ini kata atau kalimat yang ditampilkan harus jelas dan mudah dimengerti oleh user dan mewakili operasi yang dilakukan tetapi harus tetap singkat.
8.      Referensi user interface dari aplikasi lain dengan cerdas. Sampai kita mengerti bahwa aplikasi lain menggunakan standar user interface, maka tidak bisa diasumsikan bahwa user interface yang dibuat sudah cukup standar mengingat tidak sedikit developer yang meniru user interface aplikasi lain padahal tidak tahu apakah user interface aplikasi yang ditiru bagus atau tidak.
9.      Pergunakan Warna dengan tepat. Warna harus digunakan dengan sederhana dan hanya digunakan apabila memang diperlukan. Permasalahan dengan warna ini adalah bahwa pada kenyataanya ada beberapa user yang buta warna, sehingga apabila memang diperlukan untuk menandai sesuatu maka dapat ditambahkan dengan simbol disampingnya. Selain itu penggunaan warna ini juga harus konsisten. Masalah lain dengan warna yang harus diperhatikan adalah kontras, dimana agar warna-warna yang ada tetap bisa dibaca dengan baik maka sebaiknya melakukan kombinasi antara warna gelap dan warna terang. Misalnya warna background terang maka warna tulisan harus gelap atau sebaliknya.
1.      Gunakan font dengan tepat – Font yang digunakan haruslah mudah dibaca pada layar. Terkadang dalam melakukan desain developer memilih font yang bagus menurut developer secara pribadi, padahal mungkin kurang sesuai untuk digunakan pada aplikasi. Penggunaan font juga harus konsisten, dan tidak berlebihan. Penggunaan lebih dua tipe font sebanarnya sudah cukup, karena sisanya dapat digunakan style seperti bold, italic atau undeline. Penggunaan stylepun juga harus disesuaikan dengan kebutuhan dan harus tetap konsisten.
2.      Gunakan Tombol Default dengan benar. Penentuan tombol default ini juga harus diperhatikan, mengingat untuk kegiatan yang cukup banyak biasanya user akan menekan tombol tertentu secara otomatis tanpa melihat action yang dilakukan. Apabila tombol default bersifat destruktif, maka kemungkinan terjadi kesalahan perintah sangat besar. Dalam hal ini disarankan agar default tombol tidak destruktif lagi. Bisa dibayangkan apabila user terbiasa menekan enter untuk menyimpan karena kursor berada pada tombol simpan, tetapi tiba-tiba kursor simpan dipindah pada tombol cancel maka kehilanngan banyak data akan sering terjadi.
3.      Perataan Field dengan Tepat. Ketika menghadapi layar yang berisi lebih dari satu field maka masalah perataan field juga harus diperhatikan. Misalnya antara label dengan fieldnya harus rata vertikal sedangkan untuk antar label dan field sebaiknya sama secara vertikal.
4.      Perataan Data dengan Tepat. Perataan data dalam melakukan desain juga harus diperhatikan. Misalnya untuk perataan string adalah rata kiri sedangkan untuk numerik biasanya rata kanan.
5.      Gunakan Pengelompokan Item. Item-item yang secara logika berkaitan sebaiknya di kelompokan dalam satu kelompok sehingga akan memudahkan user untuk membedakan item-item mana yang berkaitan dan tidak berkaitan.
6.      Window yang dibuka berada ditengah-tengah aplikasi. Ketika user melakukan aksi event terhadap menu atau tombol, pandangan user akan terfokus pada menu tersebut, sehingga screen outputnya diusahakan agar tetap berada pada fokus user.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar